Aku hanya
kumbang, di legam malam.
Orang-orang
depan belakang melengking kebisingan
Mereka
yang buta mencercah tertawa ria, padahal
Kuhanya
kepakkan kiri kanan sayap pengap
Tapi
kenapa merka kusergap?
Aku hanya
kumbang, di legam malam.
Kala
mereka bertanya tentang kitab, kujawab
Sudah
kulahap
Kala
bicara dengan arab, kusumbat
dengan
lahap
kala
bertanya tentang ingris,
itu manis
kelakuan para pengemis
yang akan
membabtis insan agamis
tapi
kenapa mereka tak percaya, dan dikata
aku
pendusta
Aku hanya
kumbang, di legam malam.
Kesana
kemari kuberlari mencari jati diri
Kumelagu
walau terbelenggu, tapi
Kenapa
sesekali mereka merengguh, lalu
Membelenggu
dibawa batu
Hingga
sayap pengapku jadi tiarap
Aku hanya
kumbang, di legam malam.
Yang bernyanyi
hiasi sunyi
Berlari walau
tertati
Demi nanti
penuh arti
Ya Tuhan,
Kenapa
mereka tiada pengertian
Sampai
kapan kau kan bebaskan
Dari
cobaan bergantian.
Masih
adakah keindahan yang kau kan suguhkan, setelah bertahan dari rintanga?
Agar sabar
tak terbakar dan jangkar pun bisa berlayar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar