Lingkungan Pendidikan Keluarga - Sastri Pustaka

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 04 Oktober 2017

Lingkungan Pendidikan Keluarga

Pendidikan merupakan ‘bantuan’ yang diberikan kepada peserta didik untuk menumbuh-kembangkan ketahanan jasmani maupun rohani secara optiomal untuk mencapai tingkat kedewasaan. Bila diliat dari mikanismenya, pendidikan dibedakan dapat diklasifikasikan ke-dalam tiga bentuk. Pertama, pendidikan formal: adalah pendidikan yang mengajarkan ilmu dan pengetahuan umum secara terprogram, terstruktur, dan berlangsung di lembaga formal. Kedua, pendidikan informal adalah pendidikan yang bersifat tidak terstruktur, tidak terprogram, dan dapat berlangsung dimanapun dan kapanpun. Sedangkan yang ketiga adalah pendidikan informal: adalah pendidikan yang berlangsung di lingkungan hidup keluarga dan lingkungan belajar kelompok (lembaga kursus).
Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan untuk tujuan pengembangan kemampuan individu. Pendidikan bisa didapat dari berbagai lingkungan hidup dan pengalaman seseorang. Lingkungan pendidikan tersebut diantaranya, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Berdasarkan lingkungan yang ada tentu masing-masing mempunyai peranan yang berbeda-beda.
Pada dasarnya lingkungan itu segala sesuatu yang mengelilingi individu yang memberikan pengaruh terhadap perjalanan hidup seseorang, seseorang dengan lingkungan sejauh itu terbuka peluang masuknya pengaruh lingkungan kedalam dirinya.  Akan tetapi, keadaan itu tidak selamanya benilai positif bagi perkembangan seseorang bisa jadi lingkungan malah merusak perkembangan hidup seseorang di jaman modern ini, dengan perkembangan suatu iptek akan sangat berpengaruh pada anak.
Pengaruh lingkungan terhadap pekembangan pendidikan anak mengacu pada suatu perbuataan yang munkin selalu di lihat pada lingkunagan keluarga, didalam suatu keluarga harus bisa mendidik anak dengan kasih sayang bukan malah meninggalkan dia contohnya saja seorang ibu atau bapak yang berkerja ke lain daerah atau luar negri hal ini biasanya dilakukan olehkeluarga di daderah pedesaan. Keluarga mereka lebih memilih kerja keluar karena kebutahan ekonomi yang sangat mendesak. Hal ini memicu terjadinya suatu pergaulan anak kurang didikan dari keluarganya.kurangnya perhatian keluarga atau orang tau terhadap yaitu berdampak akan menurunkan tingkat kepercayaan dari anak. Pada akhirnya, anak akan merasa lebih sering untuk mengalami ketakutan dan kecemasan, Anak akan mempunyai sifat yang mudah marah.
Lingkunngan pendidikan merupakan sebagian hal-hal yang bisa mempengaruhi keadaan suatu praktek pendidikan. Pengetahuan tentang lingkungan merupakan hal yang sangat penting di pahami para pendidik agar mampu mengetahui kondisi anak didik sehingga keluarga akan semakin mudah mengarahkan anak menjadi anak bisa di idamkan keluarga mereka.
Memahami lingkungan pendidikan
Lingkungan meliputi semua kondisi dalam dunia ini dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku seseorang. Lingungan pendidikan, yaitu lingkungan dimana pendidikan berlangsung lingkungan pendidikan keluarga diman anak dilahirkan. Didalam keluarga anak berkumpul dengan orang tua adik kakak dan anggota keluarga lainnya dalam suasana pergaulan yang meliputi kasih sayang dan seluruh waktu anak banyak di habiskan didalam keluarga.
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi manusia karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan pendidikan yang lainnya. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Pendidikan keluarga disebut sebagai pendidikan utama karena di dalam lingkungan ini segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan sebagian dikembangkan.
Pendidikan  keluarga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pendidikan prenatal (pendidikan dalam kandungan) dan pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir). Pertama, pendidikan prenatal (pendidikan dalam kandungan) diyakini merupakan pendidikan untuk pembentukan potensi yang akan dikembangkan dalam proses pendidikan selanjutnya. Wujud praktek pendidikan prenatal cenderung dipengaruhi oleh praktik  praktik budaya seperti doa untuk si janin, mitoni, neloni, sirikan, dll. Kedua, pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir) yaitu pendidikan yang diberikan kepada si anak setelah lahir dengan hal  hal yang akan bermanfaat dan berguna dalam hidupnya. Wujud praktek pendidikan postnatal yaitu cenderung pada pendidikan karakter dan perilaku dari individu tersebut.
Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya yang pertama meliputi motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anak. Cinta kasih ini akan mendorong sikap dan tindakan untuk menerima tanggung jawab dan mengabdikan hidupnya untuk sang anak. Yang kedua yaitu motivasi kewajiban moral orangtua terhadap anak. Tanggung jawab moral ini meliputi nilai  nilai religious spiritual untuk memelihara martabat dan kehormatan keluarga. Serta tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga yang pada gilirannya juga akan menjadi bagian dari masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here