Sejarah Perkembangan Tafsir
Pada fase sebelum kodifikasi
Ulum al-Qur’an juga ilmu lainnya belum dikodifikasikan dalam bentuk kitab atau mushaf. Satu-satunya yang sudah dikodifikasikan saat itu hanyalah al-Qur’an. Pengodifikasian itu semakin marak dan meluas ketika islam berada pada tangan pemerintahan bani Umayyah dan bani Abbasiyah pada periode-periode awal pemerintahannya.
a. Perkembangan Ulum al-Qur’an abad II H
Pada abad kedua H ini para ulama memberikan prioritas atas penyusunan tafsir sebab tafsir merupakan induk Ulum al-Qur’an. Diantara ulama abad II H yang menyusun tafsir ialah:
1. Syu’bah Al-Hajjaj (W. 160 H)
2. Sufyan Bin Uyainah (W. 198 H)
3. Sufyan Ats-Tsauri (W. 161 H)
4. Waqi’ Bin Al-Jarrh (128-197 H)
b. Perkembangan Ulum al-Qur’an Abad III H
Pada abad III H. selain tafsir dan Ilmu Tafsir, para ulama mulai menyusun pula beberapa ilmu al-Qur’an diantaranya:
1. Ali Bin Al-Madini (W. 234 H) gurunya imam Al-Bukhari, yang menyusun Ilmu Asbab An-Nuzul,
2. Abu Ubaid Al-Qasimi Bin Salam (W. 224 H) yang menyusun ilmu Nasikh wa Al-Mansukh, Ilmu Qira’at dan Fadail Al-Qur’an.
3. Muhammad Bin Ayyub Adh-Dhurraits (W. 294 H) yang menyusun ilmu Makki wa Al-Madani.
4. Muhammad Bin Khalab Al-Marzuban (W. 309 H) yamg menyusun kitab Al-Hawi fi ‘ulum al-Qur’an.
c. Perkembangan Ulum al-Qur’an Abad IV H
Pada abad ke IV H.mulai disusun ilmu Gharib al-Qur’an dan beberapa kitab ‘Ulum al-Qur’an dengan memakai istilah ‘Ulum al-Qur’an. Diantara ulama yang menyusun ilmu-ilmu itu adalah:[5]
1. Abu Bakar As-Sijistani (W. 330 H) yang menyusun kitab Gharib al-Qur’an
2. Abu Bakar Muhammad Bin Al-Qasim Al-Anbari (W. 328 H) yang menyusun kitab ‘Aja’ib ‘Ulum al-Qur’an.
3. Abu Al-Hasan Al-Asy’ari (W. 324 H) yang menyusun kitab Al-Mukhtazan Fi ‘Ulum al-Qaur’an.
4. Abu Muhammad Al-Qassab Muhammad Bin Ali Al-Kurkhi (W. 360 H) yang menyusun kitab Nukat Al-Qur’an
Objek Kajian ‘Ulum Al-Qur’an
Diantara objek-objek kajian ‘Ulum al-Qur’an yang masyhur adalah sebagi berikut:[7]
1. Ilmu Adab Tilawat al-Qur’an, yaitu ilmu-ilmu yang menerangkan aturan-aturan dalam pembacaan al-Qur’an.
2. Ilmu Tajwid, yaitu ilmu yang menerangkan cara-cara membaca al-Qur’an, tempat memulai, atau tempat berhenti (Waqaf).
3. Ilmu Asbab An-Nuzul, yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turun ayat.
4. Ilmu I’rab al-Qur’an, yaitu ilmu yang menerangkan harokat al-Qur’an dan kedudukan sebuah kata dalam kalimat.
5. Ilmu Nasikh wa Al-Mansukh, yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang mansukh oleh sebagian Mufassir.
6. Ilmu I’jaz Al-Qur’an, yaitu ilmu yang menerangkan segi-segi kekuatan al-Qur’an sehingga dipandang sebagai suatu mukjizat dan dapat melemahkan penentang-penentangnya.
7. Ilmu Aqsam Al-Qur’an, yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah Allah SWT yang terdapat dalam Al-Qur’an.
8. Ilmu Jadal Al-Qur’an, yaitu ilmu yang menerangkan macam-macam perdebatan yang telah dihadapkan Al-Qur’an kepada segenap Qaum Musyrikin dan kelompok lainnya.
Sesungguhnya masih banyak lagi objek-objek pembahasan ‘Ulum Al-Qur’an yang tidak kami cantumkan dalam makalah ini, karena objek kajian di atas banyak yang telah mewakili objek kajian yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar