Kuasa Tuhan....! - Sastri Pustaka

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 19 Oktober 2017

Kuasa Tuhan....!

(sebuah  respon dan tindak lanjut dari pendapat Agus Mustafa yang mengatakan bahwasanya kekuasaan tuhan terbukti dengan adanya utusan dimuka bumi ini.)

Bagaimana?.....!  katanya tuhan itu kuasa, tapi kok masih ada para utusan dimuka bumi ini untuk menyampaikan risalah-risalah Islam, bukankah tuhan bisa menyampaikan risalah serta syarit-Nya tampa harus ada bantuan dari para nabi dan para utusan? bukankah Dia bisa mengatur bumi ini sekaligus tampa adanaya Khalifatullah Fil Ard, manusia dimuka bumi ini? Bukankah dengan itu semuah mengindikasikan akan ketidak mampuan tuhan dan tidak berlakunya Qudrat dan Iradat bagi tuhan?. Inilah seuntai kata yang menjadi obsesi bagi penulis untuk juga berpartisipasi dalam menaggapai permasalahan berat ini.
Mulai sejak kelas 2 MI sudah dipelajari sifat-sifat tuhan bagi anak didik, ditanamkan doktrin yang menyatakan bahwa tuhan itu satu, para rasul itu ada 25 yang wajib diketahui, 10 malaikat yang harus diyakini dan sifat-sifat lain yang sangat besik. Dengan ini mengindikasikan bahwa penanaman Aqidah bagi para pemuda Islam sudah dimulai sejak dini hari. Penanaman Aqidah ini bertujuan untuk membentengi dan menjaga kepercaan para pemudah dari berbagai tantangan dan dari beranika ragam hantaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa bagi kita-kita disini tidak pernah menyandang peredikat Ateis. Dan kalau ditanya mulai sejak kapan kamu masuk islam ? maka jawabannya hanya satu ialah mulai sejak kami igat. Karena memang mulai sejak ingatan kami berfungsi langsung dicekoki dengan aqidah-aqidah yang sangat komplik.

Goncangan Aqidah dan Kegelisahan Intlektual 
Pertumbuhan anak tersebut tidak selesai dan final pada umur 10-15 tahun saja, akan tetapi selau bertambah dan berpindah dari suatu titik umur kepad titik yang lain, tentunya dengan pemikiran dan perkembangan intelektual yang juga beruba. Dengan adanya pertumbuhan yang terus menerus dan perkembangn intlektual yang berkesinambungan tidak dicukupkan pendidikan Aqidah dan penanaman kepercaan di usia dini itu, melainkan harus juga berkembang dan selalu mengikuti pertumbuhan usia orang tersebut. perkembangn ini menuntut adanya pola pikir serta metode yang juga beruba. Kalau masih dini dicekoki dengan doktrin-doktrin belaka tampa disertai rasionalisasi dari doktrin tersebut, namun pada hari berikutnya harus disertai dengan rasionalisasi dari doktrin tersebut dan bukti dari ajaran yang disampaikan tersebut, karena kebutuhan orang yang dalam usia dini berbeda dengan kebutuhan orang dewasa dan anak remaja. Sehingga terkadang terjadi kgelisahan pemikiran yang tidak terjawab dengan banar oleh yang berwajib yang pada ahirnya akan membentuk minset yang keliruh dan menyimpang.
Selain dari hal yang demiakian, perkembanagn zaman dan pergeseran masa juga mempunyai sumbangsi besar terhadap pemikiran seseoarang. Pemikiran seseorang yang pada awalnaya mungkin sangat percaya dan bahkan dapat dikatakan sudah mengakar kuat apa yang disebut dengan Aqidah namun pada perkembanagan berikutnya sesuai dengan perubahan usia dan perkembangan anak tersebut akan menggeser kepercayaannya. Dan mungkin akan meragukan kepada konsep yang telah sebelumnya tertanam kuat jika salah dalam pendidikannya.
Ambillah contoh dalam memahamai Qudrat dan Iradat bagi tuhan kalau masih kecil cukup dengan bimbingan dan doktrin yang disajikan oleh orang tua dan guru dimusallah-musallah. Namaun apabila anak tersebut sudah melihat indikasi yang berlawanan dengan apa yang sebelumnya sudah diyakini misalnya anak tersebut melihat adanya para utusan, manusia sebagai kholifatullah fil ard yang seakan-akan menanadakan tidak adanya Qudrat bagi tuhan, karena kalau memang tuhan kuasa kok masih ada para rasul untuk  menyampaikan risalah dan ajaran agama Allah?, mengapa tidak tuhan sendiri yang menyampaikannya, bukankah dengan begitu akan lebih dipercaya dan lebih diyakini?. Kenapa tuhan kok masih mengangkat manusia sebagi Khalifah dimuka bumi ini? Tidakkah tuhan kuasa menjaga bumi ini dengan sifat Qudrat dan Iradahnya?. Beginilah pertanyaan para remaja yang harus kita luruskan.
Kuasa tuhan tidak dapat diukur dengan adanya pembantu atau utusan bagi tuhan itu sendiri. Bukan berarti seorang majikan yang mempunyai pembantu atau dalam bahasa sakralnya hamba sahaya berarti orang tersebut tidak mempunyai kekuasaan. Akan tetapi justru dengan adanya hamba sahaya itu orang tersebut dianggap kuasa. Hukum ini juga berlaku kepada tuhan, Allah SWT yang juga mempunyai banyak utusan dan  pembantu yang berupa Khalifa Tullah Filard. Dalam masalah yang sangat mendasar dan sangat apik ini penulis berkeyakinan bahwa jika Allah SAW tidak mempunyai utusan dan wakil itulah yang mengindikasikan bahwa kuasa bagi tuhan perlu dipertanyakan, dan dapat disangsikan. Karena secara logika tidak semua orang perintahnya diikuti, intruksinya diindahkan oleh orang lain, jika orang tersebut tidak mempunyai otoritas yang tinggih dan melebihi terhadap otoritas orang yang diperintanaya itu. Begitulah juga pada tuhan jika tuhan tidak mempunyai otoritas yang tinggi maka tidak mungkin intruksinya akan dikerjakan.
Dengan ini kami, penulis ingin menegaskan bahwa dengan adanya utusan dan para rasul bagi Allah menunjukkan bahwa tuhan Allah kita kuasa yang secara hakikat. Karena salah satu bukti dari kuasa tuhan adalah dapat menguasai mahluk yang saya anggap punya kemampuan lebih dari pada mahluk yang berupa manusia pada lazimnya.
Tuhan yang tidak dapat memerintahkan pada orang, mahluk lain itu bukan berarti tuhan yang sebenarnya. Akan tetapi tuhan itu adalah tuhan jadi-jadian. Dan hanya tuhan-tuhanan yang dibuat oleh pengakuan manusia semata. Seperti tuhan firaun, tuhan lata, tuhan uzzah, tuhan namrut dan tuhan-tuhan jadian lainnya.
Maka dari itu penulis berkesimpulan bahwa kuasa tuhan bisa trlihat dari kuasa-Nya  memerinta mahluq lain, seperti halnya rasullullah, malaikat dan manusia seperti diri saya pribadi.
Kedua, karena adanaya beberapa hal yang mengundang girah para pemudah untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama seperti halnya buka bukaan aurat, mengenakan pakaiyan yang nyetret yang sampai menampakan lekuk tubuhnya, dan lain sebagainya. Pada umumnya sebab ini lah yan sangat berpengaruh besar trerhadap timbulnay beberap;a hala yanbg kani m aksud.
Ketuga, kuarang adanya perhatian terhadap nialai agama yang telah terterah dengan jelas dalam agama itu sendiri. Adanay paradigma yang menganggap nilai serta norma agama  hanya akan menambah ribet terhadap manusia. Dengan iniada banayak nilai serta aturan agama yng kurang diinadahkan oleh masyarakat utamanya para remaja hari ini.
Oke...! memang banyak kejadian yang tidak diinginkan tersebut menimpa npara pemuda  utamanya pemudi yang secara sepintas   melaksanakan aturan yang dikeluarkan oleh agama, menutup aurat, dan selalu menggenakan kerudung. Namaun disisi kain ada beberapa ikon yang jadi pertanyaan beser bagi orang tersebut bukankah pakaian yang digunakana untuk menutup aurat ersebut merupakan pakaian yang tidak selayaknya dipakai oleh orang dewasah ? dalam artian baju anak-anak yang masih dipaksakan untuk para remaja sehingga hasilnya adalah nyetret yang dapat mengundang hasrat para pemudah. Bukankah kerudung yang digunakan ahanya kerudung belaka ? yang tampa memerhatikan terhadap apa esensi dari disyariatkannya kerudung bagi para perempuan. Inlah yang kami maksud dengan kerudung kecil, tema pembahasan kali ini.
Kerudung secara makna hakikat  adalah pakaian yang terletak dibagian kepala manusia  yang perempuan, bewelnya aja ialah alat yang digunakan untuk melindungi rambut perempuan dari sinat matahari. Namun nenurut syariat adalah pakaian yang befungsi untuk menutupaurat perempuan di bagian atas, kepala dan rarmbut.
Kerudung kecil adalah suatubenda yang dikenakan para perempauan untuk menutup auratnya, keredung yang hanya berbentuk kain belaka tampa memeratikan hal lebih apa yang dimaksud dyara dalam pensyariatan kerudung tersebut. Kalau hanya ini yang di lakukan maka kemungkaran, realita meum, pencabulan dan bahkan pemerkosaan tadak dapat dihindari. Kerudung kecil disisni yang kamai maksud bukan merupakan kerudung yang ukurannya relatif kecil, akan tetapi nilai dari disyariatkannya kerudung tiadak peprnah di perhatikan.
  Dengan ini kami, penulis cerita ini menaruk harapan besar kepada para perempuan untuk selalu menjaga kehormatannya, mengindahkan nilai-nilai agama, menghormati ghirah orang lain dengan cara tidak selau mengundang hawa nafsu lawan jenisnya untuk melakukan hal-hal yang melanggarsyariat islam. Menjaga sikap dari tingkah laku dan berbut yang centil merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat dielakkan bagi para kaum hawa.

Bagaimana?.....!  katanya tuhan itu kuasa, tapi kok masih ada para utusan dimuka bumi ini untuk menyampaikan risalah-risalah Islam, bukankah tuhan bisa menyampaikan risalah serta syarit-Nya tampa harus ada bantuan dari para nabi dan para utusan? bukankah Dia bisa mengatur bumi ini sekaligus tampa adanaya Khalifatullah Fil Ard, manusia dimuka bumi ini? Bukankah dengan itu semuah mengindikasikan akan ketidak mampuan tuhan dan tidak berlakunya Qudrat dan Iradat bagi tuhan?. Inilah seuntai kata yang menjadi obsesi bagi penulis untuk juga berpartisipasi dalam menaggapai permasalahan berat ini.
Mulai sejak kelas 2 MI sudah dipelajari sifat-sifat tuhan bagi anak didik, ditanamkan doktrin yang menyatakan bahwa tuhan itu satu, para rasul itu ada 25 yang wajib diketahui, 10 malaikat yang harus diyakini dan sifat-sifat lain yang sangat besik. Dengan ini mengindikasikan bahwa penanaman Aqidah bagi para pemuda Islam sudah dimulai sejak dini hari. Penanaman Aqidah ini bertujuan untuk membentengi dan menjaga kepercaan para pemudah dari berbagai tantangan dan dari beranika ragam hantaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa bagi kita-kita disini tidak pernah menyandang peredikat Ateis. Dan kalau ditanya mulai sejak kapan kamu masuk islam ? maka jawabannya hanya satu ialah mulai sejak kami igat. Karena memang mulai sejak ingatan kami berfungsi langsung dicekoki dengan aqidah-aqidah yang sangat komplik.

Goncangan Aqidah dan Kegelisahan Intlektual 
Pertumbuhan anak tersebut tidak selesai dan final pada umur 10-15 tahun saja, akan tetapi selau bertambah dan berpindah dari suatu titik umur kepad titik yang lain, tentunya dengan pemikiran dan perkembangan intelektual yang juga beruba. Dengan adanya pertumbuhan yang terus menerus dan perkembangn intlektual yang berkesinambungan tidak dicukupkan pendidikan Aqidah dan penanaman kepercaan di usia dini itu, melainkan harus juga berkembang dan selalu mengikuti pertumbuhan usia orang tersebut. perkembangn ini menuntut adanya pola pikir serta metode yang juga beruba. Kalau masih dini dicekoki dengan doktrin-doktrin belaka tampa disertai rasionalisasi dari doktrin tersebut, namun pada hari berikutnya harus disertai dengan rasionalisasi dari doktrin tersebut dan bukti dari ajaran yang disampaikan tersebut, karena kebutuhan orang yang dalam usia dini berbeda dengan kebutuhan orang dewasa dan anak remaja. Sehingga terkadang terjadi kgelisahan pemikiran yang tidak terjawab dengan banar oleh yang berwajib yang pada ahirnya akan membentuk minset yang keliruh dan menyimpang.
Selain dari hal yang demiakian, perkembanagn zaman dan pergeseran masa juga mempunyai sumbangsi besar terhadap pemikiran seseoarang. Pemikiran seseorang yang pada awalnaya mungkin sangat percaya dan bahkan dapat dikatakan sudah mengakar kuat apa yang disebut dengan Aqidah namun pada perkembanagan berikutnya sesuai dengan perubahan usia dan perkembangan anak tersebut akan menggeser kepercayaannya. Dan mungkin akan meragukan kepada konsep yang telah sebelumnya tertanam kuat jika salah dalam pendidikannya.
Ambillah contoh dalam memahamai Qudrat dan Iradat bagi tuhan kalau masih kecil cukup dengan bimbingan dan doktrin yang disajikan oleh orang tua dan guru dimusallah-musallah. Namaun apabila anak tersebut sudah melihat indikasi yang berlawanan dengan apa yang sebelumnya sudah diyakini misalnya anak tersebut melihat adanya para utusan, manusia sebagai kholifatullah fil ard yang seakan-akan menanadakan tidak adanya Qudrat bagi tuhan, karena kalau memang tuhan kuasa kok masih ada para rasul untuk  menyampaikan risalah dan ajaran agama Allah?, mengapa tidak tuhan sendiri yang menyampaikannya, bukankah dengan begitu akan lebih dipercaya dan lebih diyakini?. Kenapa tuhan kok masih mengangkat manusia sebagi Khalifah dimuka bumi ini? Tidakkah tuhan kuasa menjaga bumi ini dengan sifat Qudrat dan Iradahnya?. Beginilah pertanyaan para remaja yang harus kita luruskan.
Kuasa tuhan tidak dapat diukur dengan adanya pembantu atau utusan bagi tuhan itu sendiri. Bukan berarti seorang majikan yang mempunyai pembantu atau dalam bahasa sakralnya hamba sahaya berarti orang tersebut tidak mempunyai kekuasaan. Akan tetapi justru dengan adanya hamba sahaya itu orang tersebut dianggap kuasa. Hukum ini juga berlaku kepada tuhan, Allah SWT yang juga mempunyai banyak utusan dan  pembantu yang berupa Khalifa Tullah Filard. Dalam masalah yang sangat mendasar dan sangat apik ini penulis berkeyakinan bahwa jika Allah SAW tidak mempunyai utusan dan wakil itulah yang mengindikasikan bahwa kuasa bagi tuhan perlu dipertanyakan, dan dapat disangsikan. Karena secara logika tidak semua orang perintahnya diikuti, intruksinya diindahkan oleh orang lain, jika orang tersebut tidak mempunyai otoritas yang tinggih dan melebihi terhadap otoritas orang yang diperintanaya itu. Begitulah juga pada tuhan jika tuhan tidak mempunyai otoritas yang tinggi maka tidak mungkin intruksinya akan dikerjakan.
Dengan ini kami, penulis ingin menegaskan bahwa dengan adanya utusan dan para rasul bagi Allah menunjukkan bahwa tuhan Allah kita kuasa yang secara hakikat. Karena salah satu bukti dari kuasa tuhan adalah dapat menguasai mahluk yang saya anggap punya kemampuan lebih dari pada mahluk yang berupa manusia pada lazimnya.
Tuhan yang tidak dapat memerintahkan pada orang, mahluk lain itu bukan berarti tuhan yang sebenarnya. Akan tetapi tuhan itu adalah tuhan jadi-jadian. Dan hanya tuhan-tuhanan yang dibuat oleh pengakuan manusia semata. Seperti tuhan firaun, tuhan lata, tuhan uzzah, tuhan namrut dan tuhan-tuhan jadian lainnya.
Maka dari itu penulis berkesimpulan bahwa kuasa tuhan bisa trlihat dari kuasa-Nya  memerinta mahluq lain, seperti halnya rasullullah, malaikat dan manusia seperti diri saya pribadi.
Kedua, karena adanaya beberapa hal yang mengundang girah para pemudah untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama seperti halnya buka bukaan aurat, mengenakan pakaiyan yang nyetret yang sampai menampakan lekuk tubuhnya, dan lain sebagainya. Pada umumnya sebab ini lah yan sangat berpengaruh besar trerhadap timbulnay beberap;a hala yanbg kani m aksud.
Ketuga, kuarang adanya perhatian terhadap nialai agama yang telah terterah dengan jelas dalam agama itu sendiri. Adanay paradigma yang menganggap nilai serta norma agama  hanya akan menambah ribet terhadap manusia. Dengan iniada banayak nilai serta aturan agama yng kurang diinadahkan oleh masyarakat utamanya para remaja hari ini.
Oke...! memang banyak kejadian yang tidak diinginkan tersebut menimpa npara pemuda  utamanya pemudi yang secara sepintas   melaksanakan aturan yang dikeluarkan oleh agama, menutup aurat, dan selalu menggenakan kerudung. Namaun disisi kain ada beberapa ikon yang jadi pertanyaan beser bagi orang tersebut bukankah pakaian yang digunakana untuk menutup aurat ersebut merupakan pakaian yang tidak selayaknya dipakai oleh orang dewasah ? dalam artian baju anak-anak yang masih dipaksakan untuk para remaja sehingga hasilnya adalah nyetret yang dapat mengundang hasrat para pemudah. Bukankah kerudung yang digunakan ahanya kerudung belaka ? yang tampa memerhatikan terhadap apa esensi dari disyariatkannya kerudung bagi para perempuan. Inlah yang kami maksud dengan kerudung kecil, tema pembahasan kali ini.
Kerudung secara makna hakikat  adalah pakaian yang terletak dibagian kepala manusia  yang perempuan, bewelnya aja ialah alat yang digunakan untuk melindungi rambut perempuan dari sinat matahari. Namun nenurut syariat adalah pakaian yang befungsi untuk menutupaurat perempuan di bagian atas, kepala dan rarmbut.
Kerudung kecil adalah suatubenda yang dikenakan para perempauan untuk menutup auratnya, keredung yang hanya berbentuk kain belaka tampa memeratikan hal lebih apa yang dimaksud dyara dalam pensyariatan kerudung tersebut. Kalau hanya ini yang di lakukan maka kemungkaran, realita meum, pencabulan dan bahkan pemerkosaan tadak dapat dihindari. Kerudung kecil disisni yang kamai maksud bukan merupakan kerudung yang ukurannya relatif kecil, akan tetapi nilai dari disyariatkannya kerudung tiadak peprnah di perhatikan.
  Dengan ini kami, penulis cerita ini menaruk harapan besar kepada para perempuan untuk selalu menjaga kehormatannya, mengindahkan nilai-nilai agama, menghormati ghirah orang lain dengan cara tidak selau mengundang hawa nafsu lawan jenisnya untuk melakukan hal-hal yang melanggarsyariat islam. Menjaga sikap dari tingkah laku dan berbut yang centil merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat dielakkan bagi para kaum hawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here