Sosmed: Biang Romansa Cinta Kauka Muda (Sebuah Refleksi Autokritik untuk Adaptasi Modernisasi) - Sastri Pustaka

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 18 Oktober 2017

Sosmed: Biang Romansa Cinta Kauka Muda (Sebuah Refleksi Autokritik untuk Adaptasi Modernisasi)

Di setiap akun media medsos  yang di miliki oleh para pemuda-pemudi di era kemajuan ini,  tidak pernah lekang memformulasikan ekspresi-ekspresi yang berkutat pada entitas romantisme semata. Yaitu, sebuah bentuk ungkapan perasaan, rasa, pikiran dan gairah yang menjadi  icon dan kecendrungan untuk selalu diimplementasikan. Suatu ungkapan yang hedak menyuguhkan Keindahan melalui entitas puitika kata-kata, syair dan puisi yang disusun sangat apik, mengalir secara indah sehingga banyak memukau hati banyak orang yang membacanya.
Tidak jarang, dibeberapa medsos yang ada, sudah lazim ditemukan sebuah bentuk idelaisme dan gagasan yang penulis rasa kurang memberikan manfaat bagi seseorang yang lain, agama dan Negara. Ini sudah merefleksikan bahwa pemudah hari ini,  terpengaruh oleh sikap materialism dan romantism, yaitu suatu sikap yang tak memilki nilai kontributif dan nilai guna. Cukup pada kenyamanan kepada diri sendiri dan orang-orang tertentu yang dikasihinya. Tampa memerhatika realitas social yang terjadi saat ini,  sebuah realitas yang tak pernah ada akhir terus menyeret kita untuk berhadapan langsung setiap harinya dengan sejumlah persoalan dan problem yang rumit dan pelik. Persoalan yang suatu waktu akan membumihanguskan agama dan Negara. Yang mana persoalan tersebut juga,  merupakan bagian dari kita semua sebagai pribadi, anggota masyarakat dan bangsa untuk menawarkan sejumlah solusi dengan gagasan  yang membangun dalam rangka proses penyelesaian secara bersama.
Pemuda hari ini lebih tepatnya dikatakan, pemudah yang kurang memiliki kecintaan dan loyalitas tinggi pada  agama, Negara dan sesama (hablum minnnas). Demikian dibuktikan dengan sikap mereka kurang memanfaakan media itu sebaik mungkin  sebagai salah satu medium untuk mengkampanyekan gagasan dan idelismenya. Bukan lagi, memanfaatkannya Karena  kepentingan pribadi dan individu atau kelompok tertentu.  Melainkan bagaimana, pemudah hari ini, menjadikan media yang sudah beragam tersebut sebagai sarana dakwa, belajar dan bertukar pengatahuan untuk membangun keyakinan beragama, ketahanan ideologi dan mempererat solidaritas dan soliditas antar umat muslim. Jika tidak  demikian caranya,  maka medialah yang akan menghancurka citra kita dan agama yang akan dirugikan sebab ulah manusianya. Karean pada dasarnya, yang sangat berpotensial dan cendrung mengubah midset dan pradigma seseorang adalah media.
Dari sejumla Media yang hadir turut mewarnai kehidupan tidak dapat kita pungkiri kemunculanya dewas ini. Hadirnya media ditenga-tenagh kehidupan kita, bersamaan dengan realiatas dunia yang mulai berubah saban waktu dan kebutuhan manusia semakian banyak dan beragam serta perlu tenaga yang instan. Kondisi kehidupan yang beragam itu, tidak lepas dari Perkembangan media teknologi dan informasi semakin maju serta mampu menjadi instrument kehidupan manusia dalam rangka berafilias dan radptasi langsung terhadap realitas keadaan yang dinamis-produktif.
Kiranya lebih tetap, dari medsos yang kita milliki saat ini, digunakan dan memanfaatkannya sebaik mungkin dalam menerima informasi untuk kepentingan pribadi dan memberikan gerakan-kongkrit terhadap persoalan yang banyak memakan korban pahit-manis para penguasa, menorehkan sebuah bentuk gagasan  yang mengarah pada kemajuan SDM masyarakat dengan kepastian kongkrit.. Digunakan  sesuai dengan kaidah dan aturan tertentu, demi kebaikan bersama dalam bentuk yang lebih bernilai relegius, progresif dan aktualis. Berguna bagi tatanan social, agama dan Negara secara umum. Supaya dengan kehadiran sejumlah tenaga media di tengah kehidupan yang berada dalam sederet problem, degradasi moral, agama yang mulai suram akan nilai, dan Negara dalam ancaman ideologi. Kita mampu memproklamasikan sebuah nilai secara komprehensif. Melalui medsos tersebut. Pada kesempataan lain, suatu media akan  lebih berguna dan bernilai jika dimanfaatkan dengan baik sebagai sarana pembelajaran dan pengaktualisasian nilai-nilai ideologi dan agama
Dalam urain ini perlu ditegaskan oleh penulis, agar  tidak melahirkan kesalapahaman. bahwa Tulisan ini sebenarnya tidak ingin menyinggung, mencemooh dan mengkritk orang-orang yang memilki beberapa akun medsos, melaikan sebagai diskursus untuk memberikan kesadaran dan renungan akan pentinnya media jika digunakan sebagai jalan dan sarana untuk mengejawantakan idealism, ideologi dan integrias umat muslim.
Kita ketahui saat ini, telah terjadi sebuah peristiwa yang sangat luar biasa, yaitu sebuah peristiwa yang menontonkan akan suatu pertarungan ideologi yang berkuensekuensi pada ranah lahirnya sebuah manhaj dan keprcayaan yang beragam yang terdapat ditubuh umat islam itu sendiri. Akibatnya sebuah peperanagan dan perpecahan antar umat beragama di sejumla duniapun tak terelakkan. walaupun kondisi yang demikian tidak dapat kita pungkiri, tapi bagaimanpun pertarungan yang terjadi merupakan problem kita bersama. Maka dalam rangka memfilter sesuatu yang telah terjadi dan akan berkelanjutan tampa ujung akhir, langkah yang harus dilakukan dalam membentengi  diri sendiri, yakni menguatkan ideology.
Kalau boleh saya katakan, Jalan dan metode dakwa dewasa ini sudah sangat jauh berbeda dengan waktu dulu yang dilakukan para Nabi dan para ulama lainya masa itu, karena untuk saat ini, disamping roda kehidupan yang bergulir secara cepat dan dinamis. Sekaligus bernuansa tenknologi. Untuk itu, metode dakwa tidak harus  dengan kegiatan pengajian dan acara yang menyangkut keagamaan lainya yang biasa dilakukan. Justru kita suda memiliki kebebasan menyuarakan dan mengkampanyekan gagasan  dan ideoogi kita secara lebih luas  melalui beberapa media yang ada dan hadir untuk digunakan secara baik. bertujuan menyegarkan ideogi dan keberagaman kita selama ini, yang  berada pada kejumutan dan godaan serta pertarungan.
Dari tulisan ini, saya harap siapapun yang hidupnya tidak lepas dengan medsos yang dengan mudah kita miliki. Mampu mengubah dan menghilangkan tendensi dan kebiasaan untuk mengumbar status  yang hanya mengarah pada romantisme semata. Tapi bagaimna dengan tulisan ini, kita juga bisa menuangkan gagasa terbaik kita malalui beberapa media yang kita miliki. Sebagai rangka untuk menawarkan sejumlah solusi atas sejumlah problem hidup dan agama yang sedang dihadapi umat muslim  dan agama islam yang ada dijalan keterancaman modernisasi. Satu langka gagasan yang kita miliki lebih-lebih untuk menguatkan ideolgi dan mengibarkan sayap-sayap agama islam. Saat itu, keberuntungan yang menghapiri kita. Serta kedamian yang kita rasakan.  Sekian terimakasih.

Banuaju Timur; Senin, 19-Juni-2017 M.

Tidak jarang, dibeberapa medsos yang ada, sudah lazim ditemukan sebuah bentuk idelaisme dan gagasan yang penulis rasa kurang memberikan manfaat bagi seseorang yang lain, agama dan Negara. Ini sudah merefleksikan bahwa pemudah hari ini,  terpengaruh oleh sikap materialism dan romantism, yaitu suatu sikap yang tak memilki nilai kontributif dan nilai guna. Cukup pada kenyamanan kepada diri sendiri dan orang-orang tertentu yang dikasihinya. Tampa memerhatika realitas social yang terjadi saat ini,  sebuah realitas yang tak pernah ada akhir terus menyeret kita untuk berhadapan langsung setiap harinya dengan sejumlah persoalan dan problem yang rumit dan pelik. Persoalan yang suatu waktu akan membumihanguskan agama dan Negara. Yang mana persoalan tersebut juga,  merupakan bagian dari kita semua sebagai pribadi, anggota masyarakat dan bangsa untuk menawarkan sejumlah solusi dengan gagasan  yang membangun dalam rangka proses penyelesaian secara bersama.
Pemuda hari ini lebih tepatnya dikatakan, pemudah yang kurang memiliki kecintaan dan loyalitas tinggi pada  agama, Negara dan sesama (hablum minnnas). Demikian dibuktikan dengan sikap mereka kurang memanfaakan media itu sebaik mungkin  sebagai salah satu medium untuk mengkampanyekan gagasan dan idelismenya. Bukan lagi, memanfaatkannya Karena  kepentingan pribadi dan individu atau kelompok tertentu.  Melainkan bagaimana, pemudah hari ini, menjadikan media yang sudah beragam tersebut sebagai sarana dakwa, belajar dan bertukar pengatahuan untuk membangun keyakinan beragama, ketahanan ideologi dan mempererat solidaritas dan soliditas antar umat muslim. Jika tidak  demikian caranya,  maka medialah yang akan menghancurka citra kita dan agama yang akan dirugikan sebab ulah manusianya. Karean pada dasarnya, yang sangat berpotensial dan cendrung mengubah midset dan pradigma seseorang adalah media.
Dari sejumla Media yang hadir turut mewarnai kehidupan tidak dapat kita pungkiri kemunculanya dewas ini. Hadirnya media ditenga-tenagh kehidupan kita, bersamaan dengan realiatas dunia yang mulai berubah saban waktu dan kebutuhan manusia semakian banyak dan beragam serta perlu tenaga yang instan. Kondisi kehidupan yang beragam itu, tidak lepas dari Perkembangan media teknologi dan informasi semakin maju serta mampu menjadi instrument kehidupan manusia dalam rangka berafilias dan radptasi langsung terhadap realitas keadaan yang dinamis-produktif.
Kiranya lebih tetap, dari medsos yang kita milliki saat ini, digunakan dan memanfaatkannya sebaik mungkin dalam menerima informasi untuk kepentingan pribadi dan memberikan gerakan-kongkrit terhadap persoalan yang banyak memakan korban pahit-manis para penguasa, menorehkan sebuah bentuk gagasan  yang mengarah pada kemajuan SDM masyarakat dengan kepastian kongkrit.. Digunakan  sesuai dengan kaidah dan aturan tertentu, demi kebaikan bersama dalam bentuk yang lebih bernilai relegius, progresif dan aktualis. Berguna bagi tatanan social, agama dan Negara secara umum. Supaya dengan kehadiran sejumlah tenaga media di tengah kehidupan yang berada dalam sederet problem, degradasi moral, agama yang mulai suram akan nilai, dan Negara dalam ancaman ideologi. Kita mampu memproklamasikan sebuah nilai secara komprehensif. Melalui medsos tersebut. Pada kesempataan lain, suatu media akan  lebih berguna dan bernilai jika dimanfaatkan dengan baik sebagai sarana pembelajaran dan pengaktualisasian nilai-nilai ideologi dan agama
Dalam urain ini perlu ditegaskan oleh penulis, agar  tidak melahirkan kesalapahaman. bahwa Tulisan ini sebenarnya tidak ingin menyinggung, mencemooh dan mengkritk orang-orang yang memilki beberapa akun medsos, melaikan sebagai diskursus untuk memberikan kesadaran dan renungan akan pentinnya media jika digunakan sebagai jalan dan sarana untuk mengejawantakan idealism, ideologi dan integrias umat muslim.
Kita ketahui saat ini, telah terjadi sebuah peristiwa yang sangat luar biasa, yaitu sebuah peristiwa yang menontonkan akan suatu pertarungan ideologi yang berkuensekuensi pada ranah lahirnya sebuah manhaj dan keprcayaan yang beragam yang terdapat ditubuh umat islam itu sendiri. Akibatnya sebuah peperanagan dan perpecahan antar umat beragama di sejumla duniapun tak terelakkan. walaupun kondisi yang demikian tidak dapat kita pungkiri, tapi bagaimanpun pertarungan yang terjadi merupakan problem kita bersama. Maka dalam rangka memfilter sesuatu yang telah terjadi dan akan berkelanjutan tampa ujung akhir, langkah yang harus dilakukan dalam membentengi  diri sendiri, yakni menguatkan ideology.
Kalau boleh saya katakan, Jalan dan metode dakwa dewasa ini sudah sangat jauh berbeda dengan waktu dulu yang dilakukan para Nabi dan para ulama lainya masa itu, karena untuk saat ini, disamping roda kehidupan yang bergulir secara cepat dan dinamis. Sekaligus bernuansa tenknologi. Untuk itu, metode dakwa tidak harus  dengan kegiatan pengajian dan acara yang menyangkut keagamaan lainya yang biasa dilakukan. Justru kita suda memiliki kebebasan menyuarakan dan mengkampanyekan gagasan  dan ideoogi kita secara lebih luas  melalui beberapa media yang ada dan hadir untuk digunakan secara baik. bertujuan menyegarkan ideogi dan keberagaman kita selama ini, yang  berada pada kejumutan dan godaan serta pertarungan.
Dari tulisan ini, saya harap siapapun yang hidupnya tidak lepas dengan medsos yang dengan mudah kita miliki. Mampu mengubah dan menghilangkan tendensi dan kebiasaan untuk mengumbar status  yang hanya mengarah pada romantisme semata. Tapi bagaimna dengan tulisan ini, kita juga bisa menuangkan gagasa terbaik kita malalui beberapa media yang kita miliki. Sebagai rangka untuk menawarkan sejumlah solusi atas sejumlah problem hidup dan agama yang sedang dihadapi umat muslim  dan agama islam yang ada dijalan keterancaman modernisasi. Satu langka gagasan yang kita miliki lebih-lebih untuk menguatkan ideolgi dan mengibarkan sayap-sayap agama islam. Saat itu, keberuntungan yang menghapiri kita. Serta kedamian yang kita rasakan.  Sekian terimakasih.

Banuaju Timur; Senin, 19-Juni-2017 M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here