Isak
tangis jam sembilan,
Sembilan
tahun silam
Dikalbu
ini Masih bersemayam
Terkenag
di setiap tahajjud malam
Pahlawan,
relawan
Apalgi
lawan
Bertekuk
lutut
Hingga
taktersa tersium ruput
Karena
malu atas kekalahannya
Mengusik
niat tulus bunda
Menyayangi
ananda
Kasturi
susut
Tak
lagi semerbak
Melihat
harum namamu
Debat
caprespun kalah hebat
Dengan
ucapmu penuh nasehat
Tapi
kenapa selalu kuralat
Dengan
ikhwalku penuh keparat
Bu,
Jiwaku
kelam
Sajakku
kehilangan jejak
Syairku
anyir
Laguku
tak lagi merdu
Untuk
mendendangkan seuntai lagu syahdu
Ratu
itu, bu
Yang
telah menyulapku hingga terlelap
Menyihirku
dengan seuntai syair
Mantra
cinta yang dibacanya membuat aku buta
Hingga
anakmu ini tak berdaya
Maafkanlah!
Namun,
Agung
namamu
Kan
ku lukis diangkasa
Bersanding
dengan tuhan
Yang
lagi bersemayam
16
Agustus 2014 M.
Anak
asuh Kompas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar