Rindu Maha - Sastri Pustaka

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 31 Oktober 2016

Rindu Maha

Kasih, malam ini aku kembali mengeja namamu yang kesekian kali di_
atas rindu yang tak kunjung usai aku tuai dari ujung kaki maha ilahi pertiwi
hingga, tak terhitung sudah berapa senja perlahan mulai tiada,
kembali ke tempat awal ia dicipta.
Meski kunikmati sendiri;
mematungi,
menungguimu hingga senja terlumat malam yang mewariskam  hitam,
aku  hanya bisa memangggil-panggil namamu hingga aku menggigil
Lantaran tak dapat meraba matamu yang menyimpan seribu batu rindu yang membeku dalam kalbu.
Dari altar  senja  yang  talah tiada,
Dan usiaku semakin membaya_menyisahkan  sejarah berdarah, merah_aku tak akan  akan pernah terlupa untuk bermanja  dengan katakata  demi menumpahkan  rasa rinduku  yang  semakin majmul di atas lida, walau  aku tak dapat meraba matamu yang menyimpan berjuta rindu membara dalam dada, sebab,  dunia dirasa tidak  akan sempurnah sebelum sua  kita  menjadi fakta.
Entah berapa kali lagi harus kucium aroma bukubuku  yang semakin usang di pematang malam menjemput  siang? dan
berapa tinta harus kutumpahkan di setiap  senja mulai berpulang?
Hingga rindu yang selalu aku cumbu benarbenar  berlabu  didasar kalbu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here