Ya, iya
tak kenapa, bahagia sambil tertawa, namun jangan lupa amanah
Yi, mari
kita berlari, seamsal biri-biri dipagi hari, tapi janji harus ditepati
Yu, kuda
berpacu jangan berlabu, apalagi tertipu isu, sebab tugasmu hanya membantu
Ye, hore
rame-rame, menjadi peminpin beranidimeremehteme
Yo, ayo
kawan
Setembang
kuda berpacu; motto hidup pemiminpin baru dirundung syahdu bertembang rindu
Bila cinta
jadi taruhan tak ada alasan mundurkan pasukan
Kuda
berpacu yang aku mau
Berjuang berduan,
mati bersama dilaga medan
Ulurkan bantuan,
siapkan hidangan kala rakyatkelaparan
Hangatkan
badan kala malam mendendam di pangkuan jalan
Tapi atas
nama kerakyatan, kemajuan yang harus diperjuangkan
Mari kita berselah
jemari berpagut hati
Berbirdikari
ala soekarniditengah kaum paderi
Jangan
lupa janji bahwa kita hanya mengabdi
Bersenda
gurau boleh jadi tapi kuda harus berlari
Sebrangi
jeruji wujudkan mimpi
Walau
karang kadang menghalang tapi kuda tiada terpantang
Hanya
janji sejati yang akan abadi
Seruah
harta membiang lala menggoda jiwa muda
Sekuntum
sanjung mulai menjunjung perjuangan keistana agung
Sebangsa
puja seumpama cinta mulai membara di pelupuk mata
Tapi kuda jangan
ternina dengan itu semua
Bila
berpacu, jangan tertipu musuh berlabu lalu bersimpuh
Sebab itu
mencari tahu, cara apa yang paling ampuh
Kuda
berpacu yang sejati
Berlari membanting
hati susuri jalan penuh duri
Meniti di
liut besi yang diasah seribu kali
Bersuri
sesuci nabi
Walhasil, dimarahi
setiap hari
Ya, mari
dinikmati sambil lalu perbaiki diri
Bila kuda
menang di laga perang
Beribu
lisan bertabrakan
Berdesakan
dengan kecurigaan
“barangkali
ada bantuan, dan kebetulan”
Jangan saja dihiraukan, ini perjuangan,
hanya tuhan yang tahu kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar